Sebagian pemilik kendaraan pribadi suka menunda nunda ketika mobil sudah waktunya isi bensin. Biasanya, alasannya adalah malas untuk mengantre jika pom bensin sedang penuh. Banyak yang tidak sadar bahwa sisa bensin sudah tersisa satu bar atau jarum pada fuel meter sudah menyentuh indikator E alias empty (kosong).
Dalam kondisi tersebut, lampu indikator bensin akan menyala. Setiap kendaraan, umumnya memiliki reservoir (Res) yang merupakan bahan bakar minyak (BBM) cadangan yang terdapat di dalam tangki. Dengan cadangan bahan bakar tersebut, mobil bisa melaju meski lampu indikator bensin menyala.
“Rata rata mobil memiliki kapasitas tangki 40 sampai 45 liter. Jika pada kondisi sudah di E, mobil masih bisa bergerak kurang lebih 30 kilometer sampai 60 kilometer, karena ada cadangan sekitar 3 liter sampai 6 liter,” ujar Bambang Supriadi, Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) kepada Kompas.com. Menurut Bambang, jarak tersebut dapat pengendara tempuh dengan catatan kondisi jalan lancar dan tidak macet. Selain itu, beban kendaraan yang terlalu berat juga akan memengaruhi jarak tempuh. "Sebaiknya kondisi ini dihindari. Karena jika pengendara terlalu sering menjalankan mobilnya dengan keadaan indikator BBM di E, maka akan besar potensi kerusakan pada kendaraan," kata Bambang.
Baca Juga: Harga mobil bekas LCGC kinimurah, dengan Rp 75 juta dapat Honda Brio Satya Bambang menjelaskan, kondisi tangki yang kosong akan menyebabkan terjadi kondensasi atau pengembunan. Sehingga, bensin akan bercampur dengan air dan dapat menyebabkan mogok. Riecky Patrayudha, Service Dept. Head 2W, 4W, and Marine PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), menambahkan, jauhnya jarak yang dapat mobil tempuh tergantung dari bagaimana cara berkendara dari masing masing pengemudi.
"Tergantung kaki kanan alias cara berkendaranya. Untuk kapasitas bensin yang ada di Res, masing masing mobil bisa berbeda. Di All New Ertiga sekitar 5 liter," ujar Riecky.