<div ><div id='InformasiAwal'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Agoraphobia atau agorafobia merupakan salah satu jenis gangguan cemas di mana terdapat perasaan ketakutan dan khawatir yang berlebih ketika berada di tempat di mana pengidap merasa sulit untuk pergi, atau merasa tidak dapat meminta pertolongan dari siapapun. Biasanya pengidap agoraphobia akan merasa panik dan cemas saat berada dalam perjalanan, di transportasi umum, di tempat tertutup (seperti mengunjungi pusat perbelanjaan dan bioskop), tempat terbuka (misalnya, jembatan dan area parkir yang luas), di tempat keramaian, berada pada antrian, atau meninggalkan rumah sendirian.
Dengan alasan ini, pengidap biasanya menghindari berada pada tempat atau kondisi tersebut dan seringkali menjadi alasan yang menghambat kehidupan sosial dan pekerjaan. <div ><div id='Gejala'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Gejala yang dialami oleh pengidapagoraphobiaadalah mengalami hal hal berikut pada situasi yang dia takutkan, biasanya, yaitu:
<div ><div id='Penyebab'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Penyebab pasti dari agoraphobia hingga kita belum diketahui secara pasti. Namun, diduga terkait dengan adanya riwayat gangguan panik, gangguan cemas yang disertai panik, dan pada situasi yang dapat memicu ketakutan yang berlebih.
Gangguan panik sendiri kemungkinan terkait dengan riwayat dalam keluarga dan adanya kejadian traumatik atau stressor sebelumnya. <div ><div id='PengobatandanPencegahan'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Terapi atau pengobatanagoraphobiadapat dilakukan dengan beberapa langkah cara non farmakologi dan obat obatan.
Pada awalnya, pengidap agoraphobiaakan disarankan untuk menjalani psikoterapi dengan psikolog atau psikiater untuk mencoba melakukan perubahan pola hidup (seperti olahraga teratur, makan makanan yang sehat dan mencegah konsumsi alkohol) dan teknik self help untuk menangani gejala yang dialami. Selanjutnya, jika tidak membaik,pengidapagoraphobiaakan menjalani program guided self help. Bila Kedua langkah tersebut tidak memberikan hasil yang baik, maka kemungkinan perlu dilakukanCognitive Behavioral Therapy(CBT)
Jika gejalaagoraphobiatidak berespon terhadap terapi non farmakologi, maka dokter akan menyarankan untuk mengombinasi CBT dengan obat obatan antidepresan atau antiansietas untuk meredakan gejala yang dialami. Misalnya dengan golonganselective serotonin reuptake inhibitor(SSRIs),serotonin norepinephrine reuptake inhibitors(SNRIs),tricyclic antidepressants, monoamine oxidase inhibitors,ataubenzodiazepin. Lamanya penggunaan obat obatan dapat berbeda beda pada tiap pengidap tergantung dari responsnya terhadap terapi.
Pengobatan dapat dijalani selama 6 12 bulan, atau lebih. Tidak ada cara khusus untuk mencegahagoraphobia, tetapi terapi psikoterapi diharapkan dapat membantu mengurangi gejala yang dialami. <div >