Kegiatan menanam modal ini sengaja dilakukan investor untuk melipat gandakan harta yang dimiliki tanpa harus melakukan usaha lebih. Namun Apakah anda mengetahui jenis-jenis investasi yang ada di negeri tercinta ini?

Perlu Diketahui Bahwa Sekarang Kegiatan Menanam Modal

Sekarang pengajuan kredit dapat dilakukan secara online melalui Fintech Lending Indonesia. Hal ini tentunya akan mempermudah dalam kegiatan menanam modal. Lalu apa saja jenis-jenis investasi berdasarkan jangka waktunya?

  1. Investasi Jangka Pendek

Karakteristik investasi jangka pendek yaitu mempunyai kurun waktu 3 sampai 12 bulan. Meskipun durasinya terbilang singkat, namun memiliki resiko yang paling kecil dibandingkan jenis lainnya. Selain itu juga ada kelebihannya yaitu aset mudah untuk dicairkan.

Investasi jangka pendek memiliki tujuan yaitu itu untuk menyalurkan sisa cash flow dengan bijak, mendapatkan passive income. Nantinya seorang investor yang memilih jenis ini akan memperoleh keuntungan berupa bunga.

  1. Investasi Menengah

Apabila seorang investor memiliki tujuan financial dalam waktu 1 hingga 5 tahun, maka dapat disimpulkan bahwa investasi yang digunakan adalah jangka menengah. Instrumen investasi yang tepat untuk jenis ini yaitu ori dan reksadana.

Seseorang yang memiliki tipe profil risiko moderat dan konservatif sangat dianjurkan untuk memilih investasi jangka menengah ini. Hal ini dikarenakan kemungkinan terjadi kerugian sangat kecil.

  1. Investasi Jangka Panjang

Ciri khas investasi jangka panjang yaitu waktunya yang lama. Biasanya berkisar lebih dari 5 tahun. Jenis ini sangat cocok untuk orang yang memiliki tujuan biaya pendidikan anak, pensiun dan membeli rumah.

Memang benar keuntungannya sangat besar, tapi perlu diketahui juga bahwa semakin panjang periode investasinya, maka harus siap menghadapi resiko yang tinggi. Sedangkan instrumen yang termasuk high Risk yaitu saham, emas dan properti.

Apa Itu Aset Investasi?

Aset investasi merupakan seluruh harta kekayaan baik berwujud atau tidak yang dimiliki seseorang untuk memperoleh pendapatan tambahan dengan harapan bisa memberi keuntungan untuk masa depan.

Harta kekayaan ini dapat dikendalikan oleh individu maupun perusahaan. Contoh aset investasi meliputi saham, reksadana dan rekening tabungan.

Aset investasi merupakan alat terpenting yang bisa digunakan untuk menunjang kehidupan. Harta bisa digunakan untuk mengamankan dana finansial hingga masa yang akan datang, sehingga membuat perasaan menjadi tenang akan kemungkinan buruk yang terjadi.

Jenis-jenis Aset Investasi

Apakah Anda sudah tahu bahwa aset investasi berdasarkan likuiditasnya dibagi menjadi 2? Jika belum langsung saja simak penjelasan pada artikel di bawah ini agar mengetahuinya jenisnya dan perbedaan keduanya.

  1. Aset Tidak Lancar

Aset tidak lancar yaitu harta yang tidak bisa dicairkan ke bentuk uang tunai dalam waktu dekat. Contohnya yaitu itu aktiva tetap yang memiliki wujud dan dapat langsung dipergunakan misalnya tanah, buku dan peralatan toko.

Hak cipta juga termasuk ke dalam aset tidak lancar karena bentuknya tidak bisa dilihat secara fisik tetapi pemiliknya dapat mengetahui manfaatnya. Umumnya aktiva yang termasuk dalam jenis ini akan membutuhkan waktu yang lama untuk diperjualbelikan.

  1. Aktiva Lancar

Aktiva lancar merupakan aset yang dimiliki perusahaan atau seseorang, di mana mudah diubah dalam bentuk uang. Hal inilah yang dijadikan dasar orang untuk melakukan investasi dan menjalankan segala aktivitasnya.

Aset lancar memiliki ciri-ciri yaitu mudah diperjualbelikan, dapat digunakan dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan, untuk pencairan nya sangat singkat. Contohnya yaitu saham, deposito, aplikasi dan wesel.

Berdasarkan rangkuman diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama orang melakukan kegiatan ini yaitu untuk mempersiapkan keuangan di hari tua. Itulah pembahasan singkat mengenai jenis-jenis investasi yang ada di Indonesia.